Rabu, 26 Januari 2011

Ledakan Bom Di Bandara Moscow


Teror Bom Di MoscowMetrotainment.net – Tak hanya Indonesia, jalur Gaza, dan Irak, kini giliran Rusia yang terkena guncangan bom. Peristiwa ledakan yang terjadi pada senin (24/1) pukul 16.32 waktu Moskow kemarin diyakini sebagai kasus bom bunuh diri.
Seorang saksi mata menuturkan bahwa ia melihat seorang wanita ditemani oleh pria sedang berada di zona kedatangan internasional di Bandara Domodedovo. Tak lama kemudian bom meledak ketika sang wanita membuka tasnya.
Menurut salah satu sumber penegak hukum di Rusia, ada kemungkinan tadinya sang pelaku hanya akan meninggalkan bahan peledak di tempat tersebut lalu pergi.
Namun entah karena tidak sengaja atau memang dikendalikan oleh remote control, bom meledak tepat ketika sang pelaku wanita membuka tasnya. Akibatnya kedua pelaku meninggal di tempat.
Bom dirancang dengan memasukkan baut dan mur di dalamnya, sehingga ketika terlontar, semakin banyak korban terluka atau tewas. Bahkan kepala sang pria ditemukan putus, terpisah dari badannya yang rusak. Kedua pelaku diduga diantarkan ke bandara oleh seorang pesuruh lainnya yang ikut terlibat dalam rencana ledakan bunuh diri ini.
Moscow Airport Explosion
Moscow Airport Explosion
Beberapa saksi mata lainnya yang dapat menyelamatkan diri bersaksi bahwa mereka sempat mendengar suara ledakan yang amat keras. Orang-orang berlarian dalam keadaan bersimbah darah.
Mereka yang terluka namun masih cukup kuat tetap menolong sesamanya. Potongan-potongan mayat dibawa di atas usungan hingga dimasukkan ke dalam troley.
Selain mengantarkan kedua pelakunya menuju gerbang kematian, ledakan yang sudah jelas disengaja ini juga menewaskan 35 orang lainnya dan melukai 180 orang lainnya, bahkan banyak diantaranya korban dalam kondisi kritis.
Menurut seorang ahli, bandara kedatangan sengaja dipilih karena tidak ada pemeriksaan yang ketat, terbuka bagi siapa saja.
Vladimir Markin, selaku juru bicara komite penyelidik Rusia, mengatakan bahwa terminal kedatangan di Bandara Domodedovo yang diluluhlantahkan oleh bom tersebut termasuk dalam klasifikasi serangan teroris dan akan diusut hingga tuntas. Mengingat ini bukanlah pertama kalinya ada serangan teroris langsung ke tempat yang vital bagi Rusia.
Tahun 2004 silam, ledakan yang sama terjadi di bandara Domodedovo ketika dua orang wanita berhasil menembus bagian pemeriksaan serta membeli tiket ilegal dan akhirnya masuk ke dalam sebuah pesawat. Setelah lepas landas, terjadi ledakan dalam pesawat. Rupanya kedua wanita tadi berhasil memasukkan bom yang dibawanya ke dalam pesawat dan menewaskan 90 orang lainnya.
Moscow Airport Explosion
Moscow Airport Explosion
Sang presiden, Dmitry Medvedev, tidak berpangku tangan melihat adanya teroris di dalam negaranya. “Keamanan akan diperketat dan juga diperkuat di pusat-pusat transportasi yang besar. Kami berduka cita bagi para korban serangan teroris di Bandara Domodedovo. Para pelakunya akan ditumpas dan dihukum.” Berikut update beliau dari jejaring sosial, Twitter.
President Dmitry Medvedev
President Dmitry Medvedev
President Dmitry bahkan telah memerintahkan pasukan keamanan khusus untuk bersiaga di pusat-pusat transportasi Moskow. Langkah-langkah keamanan juga disiapkan lewat kerja sama dengan Federal Secury Service (FSB), dinas intelijen utama Rusia pengganti KGB pada era Uni Soviet.
Beliau pun menyayangkan bahwa kejadian ini menyiratkan bahwa masih banyak peraturan yang dilanggar sehingga menyebabkan mereka bisa kecolongan.
Tak hanya sang president yang akan mengusut tuntas kasus bom bunuh diri ini. Bahkan president Korea hingga Indonesia pun turut mengecam perbuatan biadab ini.
Sebuah tindakan terorisme tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun” ujar juru bicara Lee Kim Hee-jung dalam sebuah telegramnya kepada presiden Dmitri.
Walaupun sejauh ini tidak terdapat korban warga Indonesia, hal serupa pun dicetuskan Indonesia. “Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada keluarga korban, pemerintah dan rakyat Federasi Rusia atas meninggalnya tiga puluh lima orang dan korban luka-luka lainnya akibat serangan bom di Bandara Domodedovo, Moskow, pada tanggal 24 Januari 2011,” ujar Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Pemerintah Indonesia dengan keras mengutuk segala bentuk tindakan terorisme dan mendukung upaya-upaya mengatasi ancaman tindakan terorisme serta memastikan pihak-pihak yang bertanggung-jawab ditindak sesuai hukum yang berlaku,” lanjut Kemlu.
Saat ini Moskow memiliki 5 bandara : Bandara Domodedovo, Bandara Internasional Sheremetyevo, Bandara Internasional Ostafyevo, Bandara Internasional Vnukovo, dan Bandara  Bykovo.
Bandara Domodedovo merupakan bandara terbesar dari sisi jumlah penumpang. Bandara itu melayani penerbangan international dan domestik. Bandara ini pun diakui sangat modern. Namun pertahanan keamannya tetap dipertanyakan mengapa bisa dua kali kecolongan terjadi ledakan.
Tahun 2010 silam pun terjadi peristiwa pengeboman dengan melibatkan, lagi-lagi, dua orang wanita sebagai pelakunya. Terjadi dua kasus bom bunuh diri di stasiun kereta api bawah tanah Moskow pada Maret 2010 kemarin. Kasus ini diduga dilakukan oleh kelompok militan Chechnya.
Rusia memang sering menjadi sasaran peledakan bom yang dilakukan oleh para militan separatis Chechnya yang bermarkas di wilayah kaukasus utara.
Entah apa tujuan dari para pelaku teror bom ini. Entah apa juga ajaran yang ditanamkan di otak para relawan ini.
Mengutip perkataan Barack Obama, pengeboman itu merupakan “aksi terorisme yang sangat hina.”Semoga kasus ini tidak terjadi lagi.
Sumber : Berbagai Sumber


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar